Minggu, 14 Desember 2008

Remaja: Langsing Bukan Berarti Kurang Gizi ..!

"Cowok tuh kudu punya badan yang atletis enggak gendut kaya gitu …!" "kalau cewek itu, badannya harus langsing dan tinggi biar jadi cewek ideal …jangan kegemukan kaya kamu!"Komentar-komentar kayak gitu seringkali kita dengar, baik dari teman, saudara, kakak, ataupun orang tua kita.

Yang menurut mereka enggak baguslah, kurang ginilah, kurang begitulah, enggak okelah, harus begini, harus begitu, dan lain-lain. Siapa sih yang tidak senewen dikomentari seperti itu? Atau sebaliknya, sebenarnya enggak ada yang mengomentari, tapi kita sendiri yang merasa bodi enggak oke. Banyak orang ingin punya badan sempurna dan kebanyakan kita termakan iklan untuk mengurangi berat badan atau membentuk tubuh yang ideal menurut iklan. Permasalahan yang sering kita alami adalah rasa tidak percaya diri karena tubuh dinilai kurang atau tidak ideal, baik oleh orang lain maupun oleh dirinya sendiri. Rasa kurang pede ini kemudian merembet ke hal-hal yang lain, misalnya malu untuk bergaul dengan orang lain, tidak pede untuk tampil di muka umum, menarik diri, pendiam, malas bergaul dengan lawan jenis, atau bahkan kemudian menjadi seorang yang pemarah, sinis, dan sebangsanya.Hal itu yang membuat kita jadi tak mau memperhatikan asupan makanan yang bergizi karena yang bergizi itu kita anggap membuat tubuh gemuk atau melar. Padahal, pada masa remaja ini, gizi penting banget kita perhatikan. Masa remaja merupakan perubahan dari masa kanak-kanak menuju dewasa. Pada masa ini terjadi perubahan yang sangat menakjubkan pada diri kita, baik secara fisik, mental maupun sosial. Perubahan ini perlu ditunjang oleh kebutuhan makanan (zat-zat gizi) yang tepat dan memadai. Masa remaja merupakan masa "rawan gizi" karena kebutuhan akan gizi sedang tinggi-tingginya. Sementara kita tidak tahu bagaimana cara memenuhi kebutuhan gizi dan sering tidak mau memenuhinya karena takut gemuk.Kita perlu gizi Ada beberapa alasan mengapa zat-zat gizi dibutuhkan oleh remaja:• Secara fisik terjadi pertumbuhan yang sangat cepat ditandai dengan peningkatan berat dan tinggi badan. Pertumbuhan yang sangat cepat dimulai pada usia 10-11 tahun pada cewek, mereka akan mengalami kenaikan berat badan sebesar 16 kg dan tinggi badan 16 cm. Sebaliknya pada cowok, peningkatan berat dan tinggi badan terjadi pada usia 12-13 tahun, yaitu 20 kg dan 20 cm.• Mulai berfungsi dan berkembangnya organ-organ reproduksi, misalnya tumbuhnya payudara, berkembangnya vagina, penis, bulu-bulu di sekitar kemaluan dan ketiak, dan menstruasi untuk cewek. Kalau kita tidak memperhatikan kebutuhan gizi, maka akan merugikan perkembangan selanjutnya. Terutama pada cewek karena nantinya akan menyebabkan menstruasi tidak lancar, gangguan kesuburan, rongga panggul tidak berkembang sehingga sulit ketika melahirkan, kesulitan pada saat hamil dan ngidam, serta air susu ibu (ASI) tidak bagus.• Perubahan gaya hidup dan kebiasaan makan yang mempengaruhi jumlah konsumsi makanan dan zat-zat gizi.1. Dimulainya masa mencari identitas diri, keinginan untuk dapat diterima oleh teman sebaya, dan mulai tertarik dengan lawan jenis menyebabkan kita sangat menjaga penampilan. Semua itu sangat mempengaruhi pola makan kita, misalnya karena takut gemuk kita sarapan dan makan siang atau hanya makan sekali sehari. Padahal itu semua merugikan karena sudah pasti selain kita merasa lapar, juga pertumbuhan dan perkembangan tubuh kita akan terhambat.2. Kebiasaan "ngemil" yang rendah gizi (kurang kalori, protein, vitamin, dan mineral) seperti "makanan ringan" yang saat ini banyak dijual di toko-toko. Camilan tersebut dapat mengurangi selera makan. Alhasil, kita hanya mengonsumsi camilan tak bergizi. Sebaiknya, kalau mau ngemil pilih jenis makanan ringan yang bergizi, seperti: roti, kacang rebus, dan buah-buahan.3. Kebiasaan makan makanan siap saji (fast food) yang juga komposisi gizinya tidak seimbang, yaitu terlalu tinggi kandungan kalorinya, efeknya kita jadi gemuk.4. Kebiasaan tidak makan pagi dan malas minum air putih. Dari hasil penelitian ditemukan orang yang sarapan pagi daya ingatnya akan lebih baik, dapat berpikir jernih dan memiliki tenaga untuk beraktivitas.Gizi yang dibutuhkan Kebutuhan makanan yang kita konsumsi harus mengandung zat-zat berikut.1. Sumber energi yang sering disebut sumber tenaga bisa diperoleh dari sumber karbohidrat, seperti beras, jagung, ubi kayu, talas, mie, kentang, dan roti, minyak, margarine, dan santan yang mengandung lemak.2. Sumber protein disebut juga zat pembangun yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan, perkembangan badan juga, pembentukan jaringan-jaringan baru, dan pemeliharaan tubuh. Selain itu, protein juga berguna untuk menjernihkan pikiran, dan meningkatkan konsentrasi dan kecerdasan. Sumber protein diperoleh dari sumber hewani (daging, ayam, ikan, dan telur) dan nabati (tumbuh-tumbuhan seperti kacang-kacangan, biji-bijian, tahu, dan tempe). Kita jangan terpaku kalau protein itu harus makan "daging atau ayam". Kalau enggak ada, protein nabati juga tidak kalah kandungan proteinnya untuk proses perkembangan dan pertumbuhan badan .3. Lemak berguna sebagai cadangan energi, pelarut vitamin A, D, E, dan K, pelumas persendian, pertumbuhan dan pencegahan peradangan kulit, pemberi cita rasa pada makanan. Lemak bisa diperoleh dari minyak goreng, mentega, susu, daging, dan ikan. Makanan berlemak yang berlebihan seperti gajih, daging berlemak, kulit ayam, susu berlemak, keju, dan mentega tidak disarankan karena bisa mengganggu kesehatan.4. Vitamin dapat diperoleh dari sayuran dan buah-buahan. Kandungan vitamin dan mineral pada buah dan sayuran bermanfaat untuk mengatur pengolahan bahan makanan serta menjaga keseimbangan cairan tubuh. Biasanya banyak remaja yang kurang suka makan sayuran dan buah-buahan. Padahal, makanan tersebut bermanfaat sekali bagi tubuh. Vitamin yang dibutuhkan antara lain: vitamin B6, asam folat, B12, A, C, D dan E. Bila perlu kita juga bisa memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral dengan makan tablet-tablet vitamin yang dijual.5. Mineral sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan selama masa pubertas dan remaja. Misalnya, kalsium diperlukan untuk pertumbuhan tulang dan otot-otot. Makanan sumber kalsium bisa diperoleh dari susu (dan hasil olahannya), makanan yang difermentasi (tempe, oncom, tauco, dan sebagainya), ikan-ikanan (ikan teri dan sebagainya). Selain itu, tubuh kita juga membutuhkan mineral Zn (seng) untuk pertumbuhan dan kematangan seksual. Makanan sumber seng bisa diperoleh dari ikan, kerang-kerangan, dan sayur-sayuran.Kebutuhan zat besi pada cowok akan meningkat pada saat proses kematangan seksual. Sementara pada cewek terjadi pada saat menstruasi karena pada saat menstruasi zat besi akan keluar bersama darah menstruasi.Kekurangan zat besi dalam makanan sehari-hari secara terus menerus dapat menimbulkan penyakit anemia (kurang darah). 6. Serat berfungsi untuk memudahkan proses buang air besar, membuang racun-racun dalam tubuh, dan mencegah kegemukan. Serat bisa diperoleh dari sayur-sayuran, buah-buahan dan agar-agar.Yang perlu kita perhatikan supaya tetap sehat saat ini dan nanti sampai kita tua adalah hal-hal berikut.• Kita perlu makan makanan dengan menu seimbang, yaitu menu yang beraneka ragam dalam jumlah dan takaran yang sesuai sehingga memenuhi kebutuhan gizi. Menu makanan harus mengandung sumber karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral.• Biasakan sarapan. Tidak harus nasi, tapi bisa bubur ayam, bubur kacang hijau, mie dan sayur, susu, atau roti.• Kurangi ngemil yang tidak sehat, ganti dengan makanan yang lebih bergizi atau buah-buahan.• Makanlah makanan sumber zat besi. Makan sumber vitamin C untuk meningkatkan penyerapan zat besi, hindari minum teh atau kopi setelah makan (paling tidak satu jam setelah makan).• Minum air bersih dan matang minimal 8 gelas setiap hari.• Gunakan garam beryodium. • Lakukan olahraga secara teratur. • Jangan merokok dan menggunakan obat-obatan terlarang. • Jangan memakai bumbu penyedap karena akan merugikan kesehatan. • Buang air besar yang teratur membantu penyerapan zat gizi dan kelancaran proses pencernaan. (Inne Silviane dan Chatarina Wahyurini PKBI Pusat)Sumber: http://www.kompas.co.id/kesehatan/news/0305/29/074705.htm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar